Kuil Shri Mariamman

Kuil Sri Mariamman - Aditya Wardhana (2)

Alunan mantra, doa, dan tabla terdengar sayup-sayup dari kejauhan. Seperti dipanggil, saya mencari sumber suara tersebut. Ternyata suara tersebut terdengar dari sebuah kuil. Bangunannya mirip dengan kuil Hindu di Malaysia dan Singapura. Ya karena adanya bangunan ini saya juga yakin saya berada di kawasan Kampung Keling daerah pemukiman komunitas India Tamil di Medan.

Sebagai orang satu-satunya yang paling pantas dipanggil dengan sebutan Mas disana, tentu saja kehadiran saya mencolok perhatian umat Hindu yang hendak beribadah. Ah saya kira yang ibadahnya Minggu pagi hanya kaum Kristiani saja, sambil tetap tersenyum saya meminta ijin untuk mengambil foto didalam. Ternyata mereka menyambut niat saya dengan hangat, maka duduklah saya dengan tenang dibelakang sambil mengamati ritualnya. Hehehe ikut berdoa sedikit berhubung sepanjang perjalanan kemari saya sudah diberi teguran kecil dari Tuhan lewat gaya menyetir supir angkot tadi.

Kuil dipenuhi ornamen warna warni dengan patung dewa-dewi yang sangat detil. Suasana semakin berwarna saat orang-orang mulai berdatangan, mereka menggunakan baju sari berwarna warni. Belum lagi penjaga kuil yang menyapa saya dan menyangka saya bekerja untuk sebuah media, agak gelagapan juga sih menjelaskan nya kalau saya cuma suka memotret.

Ditutup Dengan Yang Manis

IMG_3648Di dapur umum di belakang kuil seorang ibu tampak sibuk mengisi gelas plastik dari sebuah centong besar. Bau harum gurihnya susu tercium saat uapnya saya hirup. “Apa itu bu?” tanya saya kepada si ibu, ternyata itu adalah bubur, kemudian anaknya yang manis menyodorkan segelas bubur itu untuk saya. Rasanya juga tak kalah manis, saya lupa nama buburnya tapi kentalnya sagu dan susu dengan potongan ubi terasa sangat mantab mengisi energi dipagi hari. Setelah ibadah selesai semua umat diberikan sebuah jatah sarapan dan saya ternyata colong start saat saya menikmati bubur itu saat orang-orang masih khidmat berdoa. “Tidak apa-apa, spesial untuk tamu dari jauh” ujar ibu itu.

Iklan