Palalangon
Ajakan trip ini berasal dari Nte Rahmi, ternyata di Bogor bisa kenal sama Aki Oni dan bergabung bermain bersama dengan Rizal, Om Nota, Nte Retno RES, Eko Warrior.
Sepanjang dari titik start di parkiran Bank Niaga Ekalos, sampai menjelang Warso Farm kita disuguhi oleh jalur setapak perkampungan yang berkelok dengan kontur rolling turunan tajam disusul tanjakan pendek-pendek tapi menyiksa. Tipikal jalurnya tarkam, sepi, rindang, dan terasa sekali suasana pedesaannya.
Tembus di sebelah Warso, jalurnya mulai ramai karena emang jalan raya utama angkot. Dari situ kontur lebih rolling lagi, turun naik-turun naik terus. Jalurnya juga tipe jalur pegunungan. Sisi kanan tebing, sisi kiri jauh di bawah sana pemandangan sawah dan perkampungan warga.
Nanti bakal ketemu jalan cagak, dari situ mulai masuk jalur menuju Palalangon. Jalur makadam, tapi ada jalur beton khusus motor dengan lebar sekitar 60cm, untuk menghemat tenaga jalur ini lebih dari cukup. Tanjakannya membuat Sukamantri sepertinya tidak ada apa-apanya, curam, panjang, dan kanan kirinya gersang, panas, jauh lebih berat dari Sukamantri. Betul-betul tanjakan yg cocok buat nempelin hidung ke stem dan buat cari keringet yg segede-gede biji jagung.
Semua usaha kita selama gowes akan terbayar saat finish di warung kecil yang punya semacam tempat peristirahatan seperti menara pengawas. Viewnya kota bogor dari atas, anginnya adem, pokoknya semua lelah benar-benar terbayarkan disini.
Saat pulang petualangan belum selesai. Kita turun lewat jalur tanah hutan pinus, turunan makadam, dan jalur-jalur perkampungan yang adem. Nanti keluarnya di jalur utama Cijeruk lagi, dan lewat jalur yg sama saat berangkat. Artinya, ya rolling lagi sampe Ekalos.
text: Rizal Utara
Trek amboy
apalagi kalo ngakap.. amboooi 😀
Alhamdulillah pada puas, ntar lebih puas lagi kalo ke Paseban tembus-tembus Pondok Pemburu (ngAkap is prohibited untuk trek ini).
Alhamdulillah kita masih temenan 😀 masih diajak ke paseban 😀